Cerdas Mengemas Produk Di Masa Pandemi

Sudah hampir empat bulan sejak pandemi, semua bisnis kena imbas pandemi Covid-19. Ada banyak tuntutan supaya tetap bertahan, banyak cara yang digunakan dalam mengemas produk supaya tetap laris.

Sangat berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya, saat ini ada teknologi digital yang dapat dimanfaatkan supaya bisnis tetap bertahan. Selain teknologi kemampuan copywriting juga dibutuhkan untuk menyeimbangkan advertising digital.

Efek pertimbangan ini, akhirnya korporasi besar mantap untuk terjun ke digital setelah sebelumnya baru sampai evaluasi.

Cerdas mengemas produk

Pandemi membuat para pemilik bisnis harus kembali melihat jumlah karyawan. Menurutnya ukuran kesuksesan buat perusahaan, bukan dari jumlah karyawan.

Apalagi saat pandemi ini, pemilik bisnis harus lebih hati-hati karena semua industri punya tantangan masing-masing, terutama yang bergerak di kebutuhan sekunder dan tersier.

Supaya produk yang dijual menonjol, kiat membungkusnya dengan membentuk karakter dan keunikan untuk memperlihatkan kualitas. Apalagi buat produk yang semakin umum, value-nya akan semakin kecil, konsep ini bisa dilakukan. Bila bersaing harga, saingannya akan terlalu banyak karena lawannya adalah penjual di marketplace C2C.

Saat pandemi harus meminimalkan budget pengeluaran, maka startup bisa memanfaatkan platform yang sudah ada. Bisa mulai dari berjualan di platform marketplace yang sudah terkenal, daripada harus bangun situs sendiri dari awal yang lebih makan waktu dan biaya.

Setelah itu, pebisnis mulai fokus menjalankan strateginya untuk menarik pembeli bukan penetrasi strategi dengan pasang iklan di mana-mana. Saat ini promosi paling efektif di media social adalah dengan story telling serta bekerja sama dengan influencer dan menguatkan digital Marketing.

Mengemas Sebuah Persoalan & Produk menjadi Solusi

Membuat Story telling, menguatkan persoalan kemudian menawarkan solusi secara kreatif dan inovatif sehingga para calon konsumen atau target merasa menemukan solusi dan tidak segan untuk segera bertransaksi. Membuat konten yang menarik serta di minati target audien, setiap media sosial memiliki ciri khas dan kita bisa mulai mengikuti tren tanpa menghilangkan jati diri brand.

Siapkan perlengkapan yang mumpuni

Sebelum terjadi pandemi transformasi digital di mata korporasi adalah bagian dari investasi. Akan tetapi, sekarang sudah menjadi bagian dari bisnis Dalam mencari celah model bisnis digital yang tepat guna, menurutnya dapat dimulai dari pengadaan hardware untuk penunjang kerja.

Minimal harus tahu spesifikasi laptop yang tahan banting dan mumpuni dipakai sehari-hari, pun untuk quality control dan after sales-nya seperti apa.

Dari sekian banyak teknologi yang dapat dimanfaatkan, bila sesuai dengan kebutuhan pasti akan membawa manfaat. Misalnya suatu startup yang ingin tumbuh, agar dapat mencolok dibandingkan kompetitornya, bisa menggunakan AI atau machine learning yang mampu memberikan insight mendalam untuk strategi bisnis ke depannya.

Jadi saat pandemi ini berlangsung, kita tetap mampu survive dan bisnis malah semakin maju serta berkembang pesat dengan mengoptimalkan Digitalisasi. 

Bagikan:

Get Our Newest Article Weekly

Dengan berlangganan, berarti Anda menyetujui kebijakan privasi, syarat dan ketentuan kami.