Manage Cache Supaya Browser Jadi Lebih ‘Ringan’

Bagi para kreator, pasti sering bekerja dengan browser saat menggunakan browser Anda berharap bisa bekerja dengan cepat tanpa kendala browser lemot adalah idaman setiap kreator

Dan hal tersebut bisa Anda wujudkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memahami istilah cache yang perannya cukup signifikan di sini.

Arahmata yakin pasti istilah ini udah nggak asing lagi di telinga Anda kan?

Anda mendengar dan menemukan istilah cache ini di browser desktop maupun smartphone Anda. 

Tapi apakah Anda udah sepenuhnya tahu dan paham tentang hal ini? If you haven’t fully understood about this thing, then you come to the right place.

Kata cache di Inggris asalnya dari kata cacher. Tapi sebenarnya, kata cacher itu sendiri berasal justru dari bahasa Perancis yang artinya menyembunyikan atau tempat menyembunyikan. 

Sebagai kata kerja, to cache maknanya menempatkan ke dalam suatu tempat persembunyian cache

Turunan katanya adalah caches, caching, dan cached. Lalu, apa itu cache sendiri dalam bahasa Indonesia. Yuk simak artikel ini sampai habis. 

Masih ingat istilah tembolok di dunia IT? Yes, itu kata lain dari cache yang di-translate ke dalam bahasa Indonesia. 

For Your Information, penerjemahan itu berdasarkan pedoman pembakuan istilah teknologi informasi, jadi bukan tanpa sebab. 

Tembolok sendiri punya makna: 1. kantong tempat makanan pada leher (contoh: tembolok burung atau tembolok ayam), dan 2. Perut. Padahal dalam bahasa Inggris sendiri, tembolok adalah craw atau crop.

Yaudahlah ya, saat ini pun istilah tembolok jarang terdengar dipakai untuk mengganti kata cache juga. Jadi mendingan ya kita tetap pakai term cache aja.

Apa itu Cache?

Secara prinsip, cache adalah proses menyimpan data yang sifatnya sementara supaya situs, browser, atau aplikasi tidak perlu mengunduh ulang data yang pernah dipakai sebelumnya. 

Director of System Engineering di F5 Network,, pun menganalogikan cache itu ibarat Anda sedang berkendaraan ke lokasi baru pertama kalinya, dimana otak akan menyimpan informasi perjalanan tersebut. 

Di lain kesempatan, ketika kembali ke lokasi tersebut, informasi perjalanan sebelumnya yang disimpan di otak akan bereaksi mengenali patokan-patokan jalan yang pernah dilintasi.

Reaksi itu mirip fungsinya dengan cache ketika Anda mengunjungi website for the first time

Browser bakal menyimpan informasi tersebut dan membantu perangkat mengakses situs web itu jadi lebih efisien di kunjungan berikutnya tanpa harus mencari ulang data sehingga bisa lebih cepat mengakses situs tersebut. 

Masalahnya adalah, semakin banyak cache disimpan, semakin besar juga beban penyimpanannya.

Hal tersebut bakalan terasa “ganggu” banget terutama jika Anda menggunakan perangkat dengan memori penyimpanan yang kecil, seperti smartphone

Bahkan, smartphone yang mengandalkan data web dan cloud pun bisa terasa efek beban penyimpanannya.

Misalnya aja Anda menginstal aplikasi Spotify, lalu mengunduh lagu dan menyimpan lagu favorit dari Spotify supaya bisa didengarkan secara offline

Lagu-lagu yang diunduh tersebut, tersimpan juga di cache. Ketika batas waktu unduhan Spotify selesai, otomatis data terhapus. Tetapi penyimpanan data di cache bakalan terus ada. 

Inilah yang membebani kapasitas simpan di memori smartphone Anda selagi aplikasi tersebut terinstal atau tidak dibersihkan history-nya.

Yang bikin khawatir, data cache ini rentan banget di hack, apalagi cache di laman web yang disimpan browser Anda. 

Sering banget kejadian data udah dihapus tapi di cache tidak dihapus, malah beresiko dan jadi sasaran orang iseng. 

Ini sering terjadi di media sosial yang diabaikan dan tidak ingat untuk hapus cache.

Cara Menghapus Cache

Untuk menghapus data cache-nya, cara-cara yang dilakukan pada masing-masing browser dan perangkat berbeda-beda. 

Menghapus cache adalah menghapus data yang tersimpan di perangkat Anda. 

Jadi kalau masih ada data yang dibutuhkan dan data yang nggak dibutuhkan lagi, tidak ada cara lain lagi selain menyortirnya satu-satu.

Menghapus Cache di Chrome :

Buka Chrome, cari tiga titik di sudut kanan atas, lalu klik

Pilih “More tools”

Centang pada kotak Cookie dan plug-in situs

Pilih data yang ingin dihapus. 

Setelah itu, klik “Clear data”

Menghapus Cache di Firefox

Cari tombol menu

Pilih “History

Pilih riwayat yang akan Anda hapus dengan cara klik panah di samping Detail.

Klik tombol “Bersihkan Sekarang”.

Menghapus Cache di Android

Pilih “Setting” / Pengaturan dengan icon roda gigi.

Pilih “Storage”, sortir dan tentukan aplikasi yang akan dihapus cache atau datanya.

Menghapus Cache di iOS

Buka “Setting” / Pengaturan, lanjut pilih “General”“Storage” & “iCloud Usage

Pilih “Manage Storage”

Sortir cache dan data yang mau dihapus dari aplikasi yang ada.

Yang patut diingat ialah cache merupakan proses yang dipakai browser dan aplikasi buat menyimpan informasi, juga menghemat waktu dan data. 

Tapi kayak yang udah dibahas di artikel HTTP Error 500, cache ini juga bisa jadi biang corrupt

Penyebabnya mulai dari ulah virus yang mengunduh diri di cache browser, file yang udah kadaluarsa hingga menyebabkan HTTP Error 500 atau Error 404, dan makan ruang penyimpanan banget kalau tidak rajin dihapus.

Nggak asik kan kalau Anda lagi seru-serunya browsing atau bahkan lagi memaksimalkan strategi digital marketing perusahaan Anda, tiba-tiba browser-nya lemot, apalagi kalau sampai error.

Masalahnya, kapasitas penyimpanan di smartphone atau hostingan itu terbatas banget.
Untuk informasi menarik lainnya silahkan kunjungi artikel pada link berikut www.arahmata.co.id/matapreneur/ .

Bagikan:

Get Our Newest Article Weekly

Dengan berlangganan, berarti Anda menyetujui kebijakan privasi, syarat dan ketentuan kami.