Tips Mengedit Video agar Menarik untuk Ditonton

Sobat Arahmata seorang videografer pemula yang sedang belajar cara mengedit video yang baik dan menarik untuk ditonton? 

Sebagai videografer, belajar tentang penyuntingan video memang tidak ada habisnya.

Akan terus muncul trend edit video terbaru dan mau tidak mau Sobat Arahmata diminta untuk bisa mengikutinya. 

Tapi tenang Sob, kali ini Arahmata akan memberikan rangkuman tips cara mengedit video dari awal hingga akhir yang bisa Sobat terapkan. 

Sebelum membahas tips yang lebih jauh, Sobat Arahmata juga bisa memulainya dengan memilih aplikasi edit video terbaik untuk menunjang pengeditan video Sobat. 

Saat ini ada banyak software edit video yang bisa digunakan oleh para editor maupun videografer baik secara online di internet maupun aplikasi PC.

Setiap aplikasi tentu memiliki fitur, keunggulan, dan kekurangannya masing-masing. 

Oleh karena itu, Sobat Arahmata harus memilih software yang benar-benar dibutuhkan. 

Di bawah ini terdapat beberapa rekomendasi aplikasi untuk mengedit video serta keunggulannya.

Adobe After Effects:

Berfokus pada pengolahan motion graphic.

Memiliki banyak pilihan efek.

Dapat mempertahankan detail gambar yang halus ketika dikompresi.

Dapat melakukan konversi dari file vektor ke shape.

Mendukung keyframe dan scripting.

Adobe Premiere Pro:

Dapat meng-capture langsung dari camcorder atau kamera yang terhubung ke PC.

Memiliki user interface yang friendly serta masing-masing fitur tertata rapi.

Ketelitian waktu edit hingga 0,01 detik.

Dapat membuat judul video dengan mudah karena ada 3 title.

Mendukung berbagai macam preset.

DaVinci Resolve:

Dapat digunakan secara gratis.

Dapat mengedit video hingga resolusi 8k.

Sudah digunakan berbagai film layar lebar seperti Godzilla dan Midsommar.

Memiliki fitur menarik seperti motion graphic, color corrector, visual effect, dan yang lain.

Susun Video Rekaman

Setelah selesai take video, selanjutnya Sobat bisa mulai menyusun hasil video rekaman. 

Kemudian agar lebih memudahkan proses penyuntingan, simpan rekaman video menjadi beberapa folder sesuai dengan kategori misalnya opening, isi, dan closing.

Cara ini dapat memudahkan kamu ketika akan memasukan file pada aplikasi edit video, selain itu juga dapat meminimalisir terjadinya masalah seperti rekaman terhapus atau yang lain. 

Membuat Alur Cerita/Storyboard yang Menarik

Cara mengedit video selanjutnya adalah membuat alur cerita atau storyboard yang menarik. 

Storyboard juga biasa disebut sketsa gambar yang disusun secara berurutan agar produksi video menjadi lebih mudah dan efektif.

Meskipun adanya storyboard bukanlah keharusan, namun dengan membuat sketsa visual dapat memberikan beberapa manfaat pada proses pembuatan video, diantaranya seperti : 

Ide cerita dapat lebih terorganisir.

Waktu produksi lebih efektif.

Menyelaraskan pemikiran antar anggota tim.

Ketika pembuatan storyboard, pastikan buat alur cerita yang menarik. 

Sehingga penonton bisa menikmati dan memahami isi video dengan mudah.

Ketahui Istilah-istilah dalam Edit Video

Tips cara mengedit video yang efektif selanjutnya yaitu ketahui istilah yang nantinya akan Sobat temui ketika mengedit video. 

Di bawah ini terdapat beberapa istilah yang harus Sobat pahami terlebih dulu.

Aspect ratio: merupakan dimensi dari video seperti panjang dan lebar. 

Rasio yang paling umum adalah 4:3, 16:9, dan 1,85:1.

B-roll: cuplikan tambahan yang yang membuat adegan sebelumnya menjadi lebih halus meskipun tidak selaras.

Bit rate (date rate): jumlah data yang digunakan tiap detik.

Biasanya disimbolkan dengan kbps (kilo bit per second).

Close up: bidikan kamera yang membingkai subjek secara erat, contohnya adalah subjek orang, maka close up akan diisi wajah mereka.

Color temperature: cahaya yang tampak pada shot kamera. 

Suhu warna yang dingin biasanya berwarna kebiruan, sedangkan suhu warna panas cenderung orange hingga merah.

Compositing: proses menggabungkan banyak gambar menggunakan software editing tadi.

Compression: pengurangan size data pada video sehingga proses pengunduhan bisa lebih cepat.

Cut-in (insert shot): jenis shot yang sering menunjukkan objek yang disentuh atau dimanipulasi subjek. Ini juga berfungsi untuk b-roll karena perpindahan dari subjek dalam waktu yang singkat.

Foley : produksi suara yang sebelumnya tidak terekam ketika produksi.

Frame rate : kecepatan rana atau saat sensor menangkap video dalam periode 1 detik. 

Contoh fps (frame per second) diantaranya 24,25, 29,30,50, dan 60.

J-cut : mengedit footage agar audio dari rekaman sebelumnya mendahului video.

Susun dan Potong Klip Video

Selanjutnya adalah masuk pada inti cara mengedit video yaitu menyusun dan memotong klip video. 

Sebelumnya Sobat sudah menyusun rekaman pada tiap folder, sekarang Sobat bisa mulai edit dari bagian opening.

Masukan rekaman video yang akan disunting kemudian potong sesuai kebutuhan. 

Setelah itu perhalus transisi antar satu klip video dengan yang lain.

Atur Suasana Video dengan Intonasi Warna

Coloring merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan ketika mengedit video. 

Pemilihan intonasi warna bisa berguna untuk menyeimbangkan suasana video pada saat itu. 

Mengatur warna juga penting untuk memastikan bahwa suasana di setiap rekaman selalu konsisten. 

Tambah Sound Effect yang Sesuai

Selain coloring pada cara mengedit video, penambahan sound effect juga dapat berpengaruh pada suasana yang ada di adegan tersebut. 

Pastikan Sobat memilih suara yang sesuai dan perhatikan juga stabilitas volume-nya. 

Sehingga tidak ada perubahan volume yang naik atau turun sangat drastis dan bisa membuat penonton kurang nyaman.

 Informasi menarik lainnya silahkan cek melalui link berikut www.arahmata.co.id/blog

Bagikan:

Get Our Newest Article Weekly

Dengan berlangganan, berarti Anda menyetujui kebijakan privasi, syarat dan ketentuan kami.