Media sosial sangat ideal untuk membangun engagement dengan audiens, apalagi dengan adanya carousel yang akan membuat postingan lebih interaktif.
Carousel cukup menarik perhatian pengguna platform media sosial seperti Facebook, Instagram dan LinkedIn. Penggunaannya pun bukan hanya untuk pribadi, tapi juga untuk bisnis.
Apa Saja Fungsi Carousel?
Meski konsepnya sederhana, carousel menawarkan enam fungsi yang berguna bagi upaya pemasaran bisnis Anda di media sosial, yaitu:
Meningkatkan Engagement Rate
Engagement rate yang baik akan memperkuat online presence bisnis di media sosial. Kabar baiknya, konten carousel terbukti meningkatkan engagement rate hingga 1,92%.
Mengumumkan Produk Baru
Carousel memudahkan Anda untuk menunjukkan keunggulan produk baru dengan lebih leluasa. Setiap slide gambar di carousel bisa mengilustrasikan fitur-fitur produk, baik berupa gambar maupun video.
Mempromosikan Event
Carousel juga cocok untuk mendukung community marketing, seperti mempromosikan event bisnis. Dengan carousel, informasi event bisa dibuat menarik dan lebih mudah dipahami audiens.
Mempermudah Posting Tutorial Singkat
Edukasi audiens berupa tutorial produk atau layanan akan lebih mudah dengan konten carousel. Tutorial produk yang umumnya terlalu panjang untuk dimasukkan ke caption, bisa difasilitasi dengan slide-slide carousel.
Menunjukkan Proses dan Hasil Pekerjaan Anda
Carousel cukup efektif untuk menunjukkan proses dan hasil pekerjaan Anda. Misalnya berupa foto “before-after” dalam dua slide atau berbagai langkah pengerjaan proyek yang Anda lakukan dalam beberapa slide.
Menampilkan Testimoni Konsumen
Adanya carousel memudahkan Anda untuk memasang berbagai testimoni pelanggan yang menunjukkan kredibilitas bisnis. Jadi, strategi pemasaran dengan social proof akan lebih efektif dilakukan.
Jenis-Jenis Konten Carousel
Konten carousel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu carousel post (postingan) dan carousel ads (iklan). Apa perbedaannya dan bagaimana cara menggunakannya di berbagai platform? Yuk, simak satu per satu…
Carousel Post
Carousel post adalah konten carousel yang dipasang sebagai postingan media sosial. Saat ini, postingan carousel telah tersedia di Instagram dan LinkedIn
Carousel post juga tersedia di LinkedIn..Bedanya, di platform ini carousel-nya berisi dokumen PPT, DOC, atau PDF. Ini memudahkan Anda untuk membagikan insight bisnis, pengembangan diri, dan informasi lainnya terkait karir.
Menariknya, LinkedIn memperbolehkan Anda untuk memasang hingga 100 slide di carousel post-nya. Jadi, informasi yang Anda berikan melalui carousel tersebut bisa sangat lengkap.
Yang harus diperhatikan ketika membuat carousel post di LinkedIn adalah orientasi slide dan ukuran maksimal filenya. Pastikan konten Anda proporsional pada slide yang berbentuk kotak atau vertikal dan ukurannya tidak melebihi 300MB.
Instagram carousel ads memiliki tampilan yang sama dengan carousel post dengan dua hingga sepuluh gambar dan video. Tak heran, keduanya jadi sulit dibedakan.
Ciri Instagram carousel ads adalah adanya teks “Sponsored” di bawah username akun dan call-to-action (CTA) di bawah gambar atau video dan caption yang bisa dipasang di masing-masing slide.
Facebook carousel ads memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan dengan dua hingga sepuluh slide. Facebook carousel ads sepuluh kali lebih efektif dari iklan Facebook biasa yang hanya berisi satu gambar.
Keunggulan carousel ads Facebook adalah kemampuan untuk memberi headline dan deskripsi singkat di bawah setiap slide gambar. Jadi, Anda bisa semakin kreatif dengan iklan di Facebook seperti, membangun brand Anda dengan storytelling dan social proof.
Twitter terbilang baru dalam menyediakan carousel ads. Namun, platform microblogging ini mampu meningkatkan click-through rate (CTR) sebesar 15% di desktop, dan 24% di aplikasi mobile.
Tips Memaksimalkan Carousel Post dan Carousel Ads
Sudah kenal konten carousel di berbagai platform media sosial, kan? Sekarang, saatnya tahu enam tips untuk memaksimalkan carousel post dan carousel ads:
1. Tujukan Carousel ke Audiens yang Tepat
Carousel ads dan post memang dapat meningkatkan engagement dan CTR dengan follower media sosial, tapi kesuksesannya tetap ada di Anda.
Jangan sampai bersusah payah membuat konten dengan budget besar tapi hasilnya tidak maksimal.
Agar terhindar dari masalah tersebut, lakukan dua langkah berikut:
Pertama, tentukan marketing funnel, jenis-jenis konten untuk setiap tahapan funnel, dan target audiens-nya. Tanpanya, tujuan konten carousel Anda tidak jelas dan hasilnya bisa saja tidak sesuai harapan.
Kedua, manfaatkan fitur targeting iklan dengan baik. Anda bisa mengatur iklan agar ditampilkan kepada audiens yang memiliki usia, pekerjaan, dan minat tertentu sesuai dengan target audiens produk yang akan Anda jual.
2. Dukung Carousel dengan Copy di Gambar
Konten carousel memang berfokus pada visual yang menarik. Namun, menambahkan copy atau teks di slide juga tidak kalah penting.
Contohnya, Anda ingin membuat carousel untuk mempromosikan sebuah produk. Alih-alih menjelaskan keunggulan produk di caption, jelaskan keunggulan produk pada slide foto, agar lebih mudah dipahami.
3. Berikan Call-to-Action yang Sesuai
Call-to-action di carousel harus sesuai dengan link yang Anda sematkan. Jika tidak, bisa berimbas ke customer experience yang kurang baik karena akan dianggap kurang profesional atau sekadar clickbait.
Sebagai contoh, ketika melihat iklan dengan CTA berbunyi “beli sekarang”, audiens berasumsi linknya menuju halaman produk atau layanan. Jadi, jangan arahkan ke homepage karena akan menambah langkah audiens yang ingin membeli produk.
4. Pasang Gambar atau Video yang Menarik di Slide Pertama
Home feed media sosial adalah tempat yang sangat ramai karena dipenuhi berbagai postingan yang sama-sama menarik. Maka buatlah konten carousel yang mampu mencuri perhatian audiens. Caranya, pasang konten yang keren secara visual di slide pertama.
Arahmata Digital Agency is a full-service digital agency that helps brands in digital transformation through strategy, product development and creative communication let’s Contact…
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)